
Secara sederhana, pengertian cetak offset adalah teknik cetak yang memindahkan gambar dari pelat logam ke media karet sebelum akhirnya ditransfer ke permukaan kertas.
Proses pemindahan perantara inilah yang membuat hasil cetakan stabil, tajam, dan memiliki kualitas warna yang tinggi meskipun mencetak ribuan eksemplar.
Cetak offset juga dikenal sebagai litografi offset atau lito-offset, yang sudah mulai berkembang sejak awal abad ke-20 dan hingga kini.
Karena keunggulannya dalam produksi massal, teknik offset selalu menjadi andalan percetakan-percetakan besar, seperti Jaya Madina.
Walaupun digital printing semakin populer, namun faktanya keunggulan tersebut masih tetap tak tergantikan, terutama untuk kebutuhan cetak dengan volume besar.
Majalah, buku, kalender, katalog, packaging, hingga brosur perusahaan, sebagian besar dicetak dengan teknologi offset.
Dengan kata lain, meskipun digital memberi fleksibilitas pada order kecil, offset tetap menjadi tulang punggung industri percetakan berskala besar.
Proses Cetak Offset
Proses cetak offset berawal dari tahap pra-cetak. Ini merupakan tahap memindahkan desain yang sudah siap ke pelat berbahan logam.
Setiap warna dalam desain memiliki pelat tersendiri, sehingga untuk cetakan full color biasanya menggunakan empat pelat yang mewakili warna Cyan, Magenta, Yellow, dan Black (CMYK).
Setelah pelat siap, selanjutnya adalah menempatkan tinta pada area gambar, sementara area tanpa gambar tetap bersih.
Pelat kemudian menempel pada silinder karet (blanket cylinder). Silinder karet inilah yang akan memindahkan tinta ke permukaan kertas.
Proses tidak langsung ini memberi hasil yang sangat rapi karena tekanan antara kertas dan pelat logam tidak terjadi secara langsung, sehingga umur pelat lebih panjang dan hasil cetak lebih stabil.
Selama proses berlangsung, mesin offset bekerja dengan kecepatan tinggi. Sehingga bisa mencetak ribuan lembar kertas dalam waktu relatif singkat.
Untuk memastikan konsistensi, operator biasanya melakukan kalibrasi warna, menjaga kelembapan, serta mengontrol pasokan tinta agar setiap lembar memiliki kualitas sama.
Jenis Mesin Cetak Offset

Untuk lebih memperdalam pengetahuan Anda tentang apa itu cetak offset, sebaiknya Anda juga perlu sedikit mengenal jenis mesin offset.
Ada mesin sheet-fed yang menggunakan kertas lembaran, cocok untuk cetakan seperti brosur, majalah, atau katalog.
Ada juga mesin web-fed yang menggunakan gulungan kertas besar, biasanya digunakan untuk mencetak koran atau majalah dengan oplah tinggi.
Beberapa merek ternama seperti Heidelberg, Komori, atau Ryobi merupakan merek dari mesin offset berkualitas tinggi.
Setiap mesin memiliki kapasitas berbeda, mulai dari mesin berukuran kecil untuk percetakan menengah hingga mesin raksasa dengan kecepatan cetak puluhan ribu lembar per jam.
Selain kapasitas, teknologi mesin offset juga terus berkembang. Banyak pabrikan mesin cetak ternama yang sudah melengkapi produknya dengan sistem otomatis untuk pemasangan pelat, pengaturan tinta, hingga pengendalian kelembapan.
Hal ini membuat proses produksi lebih efisien, mengurangi kesalahan operator, serta menjaga kualitas cetakan tetap konsisten dari awal hingga akhir.
Kelebihan Cetak Offset
Cetak offset adalah teknologi cetak yang sudah ada lebih dari satu abad namun tetap menjadi andalan dan masih tetap ramai di pasaran hingga saat ini.
Tentu saja hal ini terjadi karena kelebihan cetak offset yang tidak mungkin dimiliki oleh digital printing.
Konsistensi Kualitas Cetakan
Pada kenyataannya, sampai saat ini digital printing belum bisa menyaingi konsistensi kualitas dari offset printing.
Karena alasan itulah mengapa offset printing bisa bertahan lebih dari satu abad.
Oleh karena itu jika Anda melihat majalah dari halaman pertama hingga terakhir akan menampilkan foto dengan warna yang tetap natural.
Bahkan ribuan majalah yang masih dalam satu cetakan mesin dan waktu yang sama, pasti juga akan memiliki warna identik.
Kesimpulannya, setiap lembaran yang keluar dari mesin offset, warnanya selalu konsisten.
Efisiensi Biaya untuk Jumlah Besar
Meskipun ada biaya awal untuk pelat dan setup, tetapi semakin banyak jumlah cetak, semakin murah biaya per unitnya.
Sebagai gambaran, saat Anda hanya mencetak brosur 500 lembar akan terasa mahal, jika Anda membandingkannya dengan digital printing.
Namun saat jumlah naik menjadi 5.000 lembar, offset justru jauh lebih murah.
Fleksibilitas Media Cetak
Offset menawarkan kemampuan mencetak pada beragam jenis kertas, mulai dari koran tipis hingga karton tebal untuk kemasan.
Bahkan material non-kertas seperti plastik tipis atau kertas bertekstur kasar tetap bisa memprosesnya dengan hasil yang rata.
Daya Tahan Hasil Cetak
Tinta offset biasanya berbasis minyak atau UV, yang menempel kuat dan tahan terhadap gesekan.
Itulah sebabnya label kemasan, katalog perusahaan, dan buku bacaan bertahan lama tanpa mudah pudar.
Kecepatan Produksi
Begitu operator sudah menseting mesin dengan benar, kecepatan cetak bisa mencapai ribuan lembar per jam.
Perpaduan antara kecepatan, efisiensi, dan kualitas menjadikan offset sebagai pilihan utama untuk proyek besar.
Presisi Warna yang Tinggi
Dengan sistem Pantone Matching System (PMS) atau skema warna khusus, offset dapat menghasilkan warna yang benar-benar sesuai standar brand.
Bagi perusahaan dengan identitas visual kuat, presisi warna ini sangat penting.
Kekurangan Cetak Offset
Tentu saja jika ada kelebihan pasti juga ada kekurangannya. Begitu juga dengan teknik cetak ini juga memliki beberapa kekurangan.
Biaya Awal yang Tinggi
Karena melibatkan pembuatan pelat dan setup mesin, offset terasa mahal untuk jumlah cetakan sedikit.
Jika Anda hanya butuh 50 undangan, digital printing lebih masuk akal.
Waktu Produksi Lebih Lama
Tahap pra-cetak, pembuatan plate, hingga uji warna membutuhkan waktu lebih panjang. Offset bukan pilihan tepat untuk pekerjaan yang harus selesai “hari ini juga”.
Minim Personalitas Cetakan
Anda tidak bisa menggunakan offset untuk cetakan personal seperti nama berbeda di setiap voucher atau QR code unik di tiap brosur. Dalam hal ini digital printing lebih unggul.
Risiko Kesalahan Lebih Besar
Jika ada salah ketik pada file atau pelat, ribuan lembar bisa langsung tercetak dengan kesalahan yang sama.
Proses cepat dalam offset bisa memperbesar dampak kesalahan.
Dampak Lingkungan
Penggunaan plat aluminium, tinta berbasis kimia, dan kertas dalam jumlah besar membuat offset lebih boros sumber daya.
Meski ada upaya daur ulang, jejak lingkungannya tetap lebih besar dari digital printing.
Baca lebih detail: Kelebihan dan Kekurangan Cetak Offset.
Perbedaan Cetak Offset dan Digital Printing

Meskipun keduanya sama-sama bertujuan menghasilkan cetakan, offset dan digital printing bekerja dengan mekanisme yang sangat berbeda.
Perbedaan antara offset dan digital printing inilah yang membuat keduanya cocok untuk kebutuhan yang tidak sama.
Dengan memahami detail perbedaannya, Anda bisa menentukan kapan harus memilih offset dan kapan lebih efisien menggunakan digital printing.
Pemakaian Teknologi
Percetakan offset mengandalkan pelat aluminium yang memindahkan tinta ke blanket cylinder sebelum akhirnya menempel pada kertas.
Proses ini melibatkan keseimbangan antara air dan tinta sehingga hasilnya konsisten dan tajam.
Digital printing bekerja tanpa pelat; desain langsung dikirim ke mesin cetak seperti printer berukuran industri.
Mekanismenya mirip fotokopi skala besar, langsung menembakan ke media dengan toner atau tinta cair.
Kecepatan Persiapan Produksi
Offset membutuhkan waktu lebih lama di tahap awal karena harus menyiapkan pelat, menyetel mesin, dan melakukan uji warna.
Begitu mesin siap, kecepatannya sangat tinggi.
Digital printing sebaliknya: tidak ada persiapan panjang, bisa langsung mencetak file begitu saja.
Karena itu, digital unggul untuk kebutuhan mendadak atau volume kecil.
Konsistensi dan Kualitas Warna
Offset akan mencetak warna melalui sistem CMYK dengan lapisan tinta tipis berulang.
Proses ini menghasilkan gradasi halus, detail kecil yang tajam, dan warna yang konsisten dari lembar pertama hingga ribuan lembar berikutnya.
Digital printing cenderung baik untuk cetakan singkat, tetapi pada volume besar ada kemungkinan warna sedikit bergeser karena mesin memanas atau toner menipis.
Fleksibilitas Personal dan Variabel Data
Digital printing memiliki keunggulan dalam variable data printing.
Misalnya, Anda ingin setiap undangan pernikahan menampilkan nama tamu berbeda, atau setiap brosur menampilkan kode unik.
Offset hampir tidak bisa melakukannya tanpa mengganti pelat berulang kali.
Karena itu, digital lebih sesuai untuk kampanye pemasaran personalisasi.
Efisiensi Biaya
Jika hanya mencetak 50 hingga 200 lembar, digital printing biasanya lebih murah karena tidak ada biaya pelat dan setup.
Namun ketika jumlah naik hingga ribuan, biaya per unit cetak offset menurun drastis, menjadikannya jauh lebih ekonomis.
Inilah alasan mengapa perusahaan besar lebih memilih offset untuk katalog, buku, dan brosur massal.
Pilihan Media Cetak
Offset lebih fleksibel dalam mencetak pada berbagai jenis kertas, bahkan kertas bertekstur atau karton tebal.
Digital printing kadang terbatas pada jenis media tertentu, terutama jika mesin tidak mendukung ketebalan atau tekstur khusus.
Untuk kebutuhan standar seperti flyer atau dokumen, digital sudah memadai.
Namun untuk packaging premium atau kertas spesial, offset tetap unggul.
Kecepatan Produksi dalam Skala Besar
Digital printing bisa cepat dalam volume kecil, tetapi kecepatannya tidak sebanding dengan offset ketika skala sudah ribuan lembar.
Mesin offset bisa memuntahkan ribuan cetakan per jam tanpa kompromi kualitas.
Inilah yang membuatnya unggul dalam proyek majalah atau buku cetakan besar.
Dampak Lingkungan
Digital printing cenderung menghasilkan lebih sedikit limbah karena tidak memerlukan pelat, larutan kimia, atau setup panjang.
Offset, meskipun sekarang sudah lebih ramah lingkungan berkat tinta berbasis air atau UV, tetap memerlukan energi dan bahan tambahan lebih besar dalam tahap awal.
Bagi perusahaan yang mengutamakan keberlanjutan, ini bisa menjadi faktor pertimbangan.
Harga Cetak Offset

Menentukan harga cetak offset bukan perkara sederhana, karena ada banyak faktor yang saling memengaruhi.
Setiap percetakan bisa memiliki standar berbeda, tetapi secara umum ada beberapa aspek utama yang membuat biaya naik atau turun.
Faktor Jumlah Cetak
Jumlah cetakan merupakan penentu utama.
Karena cetak offset adalah teknik printing yang melibatkan setup dan pembuatan pelat, maka pada pesanan kecil, biaya per lembar terasa mahal.
Namun ketika jumlahnya ribuan, biaya itu terbagi rata sehingga harga per lembar bisa jatuh sangat rendah.
Inilah alasan banyak perusahaan lebih memilih percetakan offset untuk buku, packaging, kalender, majalah dan brosur.
Ukuran dan Jenis Media
Cetakan berukuran besar seperti poster A2 atau A1 tentu memerlukan kertas lebih banyak dan mesin dengan kapasitas tertentu, sehingga harganya lebih tinggi dari flyer A5.
Jenis media juga berpengaruh. Kertas art paper glossy, kertas ivory untuk kemasan, atau karton tebal jelas lebih mahal dari HVS biasa.
Penggunaan Jumlah Warna
Cetakan hitam putih hanya membutuhkan satu pelat, sedangkan cetakan full color membutuhkan empat pelat (CMYK).
Jika ada tambahan warna khusus seperti emas atau perak, maka biaya bisa bertambah lagi. Semakin banyak memakai warna, semakin kompleks pula prosesnya.
Proses Finishing Tambahan
Banyak produk cetak tidak berhenti pada tinta di atas kertas. Ada finishing seperti laminasi doff, laminasi glossy, spot UV, emboss, hot stamping, atau jilid.
Setiap proses finishing menambah biaya produksi, tetapi juga meningkatkan nilai estetika dan daya tahan cetakan.
Studi Kasus Harga
Sebagai gambaran, mencetak brosur 500 lembar ukuran A4 full color dengan finishing laminasi bisa terasa lebih mahal per lembar jika menggunakan offset.
Namun saat jumlahnya naik menjadi 5.000 lembar, biaya per brosur bisa turun drastic, bahkan jauh lebih murah daripada digital printing.
Inilah yang sering mengejutkan klien baru yang belum terbiasa dengan sistem offset printing.
Cetak Offset Minimal Berapa?

Banyak orang bertanya:
“Sebenarnya minimal order cetak offset berapa lembar?”
Pertanyaan ini wajar karena offset tidak fleksibel untuk cetakan kecil.
Jika Anda ingin tahu minimal order yang lebih detail, Anda bisa melanjutkan membaca artikel Minimal Order Cetak Offset.
Kebijakan Minimal Order di Percetakan
Umumnya percetakan menetapkan minimal order sekitar 1.000 sampai 3.000 lembar untuk bisa menggunakan mesin offset.
Angka ini bisa berbeda-beda, tergantung kebijakan perusahaan percetakan dan jenis produk yang dicetak.
Untuk majalah atau buku, kadang minimal order bisa langsung 5.000 eksemplar agar biaya lebih efisien.
Mengapa Ada Batasan Minimal?
Alasan utamanya terletak pada biaya setup. Begitu selesai memasang pelat dan menjalankan mesin, ada tinta, kertas uji, dan waktu operator yang terpakai sebelum benar-benar siap memproduksi cetakan final.
Tidak bisa menekan biaya setup hanya karena pesanan sedikit.
Itulah sebabnya percetakan offser tidak bersedia menerima order yang terlalu sedikit, karena bisa merugikan percetakan.
Alternatif untuk Cetakan Kecil
Jika kebutuhan Anda masih dibawah 500 lembar, digital printing jauh lebih masuk akal. Biaya awal rendah, tidak ada pelat, dan hasilnya bisa cepat selesai.
Meski kualitas warna digital tidak konsisten, namun untuk kebutuhan cetak sedikit biasanya sudah cukup.
Percetakan offset baru terasa lebih murah jika kebutuhan sudah mencapai skala ratusan hingga ribuan.
Studi Kasus Minimal Order
Sebagai contoh, perusahaan ingin mencetak flyer 500 lembar full color. Jika menggunakan offset, biaya per lembar bisa melonjak karena setup memakan biaya tetap.
Namun jika menaikan jumlah ke 2.000 lembar, biaya per lembar bisa turun drastis.
Dari sini terlihat mengapa percetakan sering menyarankan minimal order tertentu agar pelanggan tidak membayar terlalu mahal untuk jumlah sedikit.
Kapan Harus Memilih Cetak Offset
Setelah mengetahui apa itu cetak offset, apakah sekarang Anda tahu kapan harus memilihnya?
Banyak orang masih bingung kapan sebaiknya memilih offset atau digital printing.
Padahal, pemilihan metode cetak ini bisa berdampak besar pada efisiensi biaya, kualitas, dan waktu produksi.
Saat Jumlah Cetakan Mencapai Skala Ribuan
Seperti yang kami sampaikan tadi, percetakan offset sangat ideal ketika Anda membutuhkan ribuan eksemplar brosur, kalender, packaging, majalah, atau buku.
Biaya setup memang cukup tinggi, tetapi akan terbagi rata ketika jumlah produksi besar. Semakin banyak jumlah cetak, semakin murah harga per lembar yang Anda dapatkan.
Ketika Presisi Warna Sangat Penting
Bagi perusahaan dengan standar brand yang ketat, konsistensi warna adalah hal krusial. Logo, identitas visual, atau kemasan produk harus tetap sama di setiap cetakan.
Percetakan offset memberi kontrol warna lebih stabil dibanding digital printing, terutama jika menggunakan sistem pantone atau tinta khusus.
Untuk Media dan Material yang Beragam
Cetak offset dapat mencetak di kertas tipis, karton tebal, hingga material khusus seperti art paper bertekstur atau plastik tipis.
Jika proyek Anda menuntut fleksibilitas media cetak, offset printing adalah pilihan yang aman.
Untuk Keperlukan Finishing Kompleks
Produk cetak dengan finishing khusus seperti spot UV, emboss, atau hot stamping aplikasinya lebih mudah jika mencetak dengan offset.
Hal ini menjadikan hasil akhir lebih mewah dan profesional.
Saat Mencetak Publikasi Berkala
Biasanya perusahaan akan mencetak menggunakan offset untuk majalah, surat kabar, packaging dan buku.
Alasannya sederhana: jumlahnya besar, waktu terbit terjadwal, dan kualitas harus konsisten dari edisi ke edisi.
Ketika Memerlukan Durabilitas Hasil Cetak
Jika membandingkannya dengan digital printing, hasil cetak offset jelas lebih tahan lama, terutama dalam hal ketahanan warna dan daya rekat tinta.
Produk yang sering dibawa, disentuh, atau disimpan lama, seperti katalog produk, company profile, atau kemasan, lebih awet jika mencetaknya dengan offset.
Studi Kasus: Brosur Perusahaan
Bayangkan sebuah perusahaan properti yang ingin meluncurkan proyek baru dan membutuhkan cetak brosur hingga 20.000 lembar untuk disebarkan di berbagai kota.
Jika menggunakan digital printing, biaya per brosur bisa sangat mahal.
Namun dengan offset, harga per brosur jatuh jauh lebih rendah, kualitas warna stabil, dan proses produksi lebih cepat.
Pertimbangan Strategis Bisnis
Memilih offset juga bisa menjadi strategi jangka panjang.
Perusahaan yang sering membutuhkan materi cetak dalam jumlah besar akan lebih untung jika langsung memilih offset, daripada bolak-balik mencetak digital dengan biaya tinggi.
Kesimpulan
Cetak offset adalah metode cetak yang terbukti tahan uji waktu.
Dengan kualitas tinggi, konsistensi warna, dan efisiensi biaya untuk produksi massal, offset masih menjadi pilar industri percetakan modern.
Walaupun digital printing memberi fleksibilitas untuk jumlah kecil, offset tetap relevan dan bahkan tak tergantikan dalam banyak kasus.
Jika Anda sedang memiliki kebutuhan cetak skala menengah hingga besar, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Jaya Madina agar bisa mendapatkan solusi dan penawaran terbaik.
